Langsung ke konten utama

TIDAK PERNAH SELESAI MEMBACA BUKU ? COBALAH PRINSIP INI!

Dari pengalaman saya melatih Membaca Efektif, kebanyakan peserta mengalami peristiwa tidak pernah menyelesaikan buku yang dibaca. Hal ini menyebabkan perasaan yang buruk lainnya:
-         Menjadi malas membaca buku
-         Beranggapan membaca itu sulit (tentu saja ini tidak benar!)
-         Ada perasaan “ngeri” dengan buku
-         Dan perasaan sejenis lainnya.

Berikut ada satu prinsip yang dapat anda praktekkan agar mempunyai pengalaman yang positif yaitu menyelesaikan buku yang dibaca. Prinsip ini disebut: hanya membaca kalimat utama pada setiap alinea.

Apa itu alinea?
Alinea merupakan kumpulan kalimat yang menjelaskan sebuah tema. Biasanya dimulai dengan bagian yang agak menjorok ke dalam. Alinea terdiri dari sebuah kalimat utama dan beberapa kalimat pendukung/ penjelas.
Pada kalimat utama inilah penulis menuangkan ide utama alinea tersebut. Lalu ia menambah beberapa kalimat pendukung lagi agar pembaca  semakin memahami tema alinea tsb.
Sebagai pembaca, kita tidak perlu membaca seluruh kalimat penjelas. Bila kita sudah paham maksud penulis dengan membaca kalimat utama saja, mengapa harus repot-repot membaca kalimat pendukungnya? Itulah yang membuat kita lebih lama membaca namun tidak menambah arti apa apa. Dan membuat kita tidak selesai - selesai membaca.
Di sini kita harus cerdik dan bertindak: lompati saja kalimat – kalimat pendukung bila kita sudah membaca dan memahami kalimat utama.  

Dimana letak kalimat utama?
Kebanyakan penulis meletakkan kalimat utama sebagai kalimat pertama alinea. Bisa saja ia menaruh kalimat utama pada tengah atau akhir alinea. Tapi kebanyakan pada awal alinea.

Nah, sekarang pembaca semakin jelas: bacalah kalimat-kalimat pertama dalam sebuah alinea, karena disitulah ide utama berada. Lewati saja kalimat – kalimat lainnya.  Mudah bukan?

Saya persilakan pembaca melakukan percobaan.  Ambillah buku dengan ketebalan tipis sampai sedang. Tema bebas. Buku dengan tema self-help atau manajemen praktis atau motivasi akan sangat baik. Sebaiknya bukan novel, karena terlalu banyak percakapan.
Lalu mulailah membaca hanya kalimat-kalimat pertama saja. Ingat, ini percobaan. Targetnya adalah menyelesaikan buku dengan membaca kalimat pertama bukan untuk mengerti. Jadi, tinggalkan ketakutan “nanti saya tidak mengerti”. Target untuk mengerti hanya jadi beban.  Jadi katakan pada diri anda sendiri, “target saya adalah membaca kalimat pertama saja!”.

Pada akhir buku, anda akan terkejut, ternyata dengan hanya membaca kalimat - kalimat pertama anda mencapai hasil:
1.      Buku selesai dibaca
2.      Dan, sebagai bonusnya: anda paham ide si penulis!

Savvy?  

Oh ya, bila anda sudah menyelesaikan percobaan ini¸ dan ingin mendiskusikannya dengan saya, silakan kirimkan email ke: purnamasetiawan2007@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POLA PIKIR SALAH DALAM MEMBACA

Mengapa kebanyakan orang kurang suka membaca? Atau suka membaca namun membaca dengan cara kurang efektif sehingga kegiatan membaca menjadi kurang menyenangkan. Hal ini disebabkan oleh pola pikir yang salah yang kita warisi sejak di bangku sekolah, dan melekat kuat sampai sekarang. 1.       Membaca sama dengan menghafal. Guru  memberikan tes / ulangan. Apa yang kita lakukan agar mendapat nilai bagus? Menghafalkan pelajaran! Walaupun kadang tidak paham. Nilai diberikan berdasarkan hafalan bukan pemahaman. Jadi kita sudah  dididik menghafal sejak kecil. Sampai dewasa, pola pikir yang tertanam: membaca = menghafal. Yang benar adalah : membaca TIDAK sama dengan menghafal. Tidak perlu menghafalkan seluruh kata yang dihidangkan oleh penulis. Bila kita sudah memahami isinya maka uraian dapat dilewati. Kita dapat menceritakan kembali pemahaman kita dengan kata-kata sendiri ; tidak perlu persis sama dengan yang tertera di buku.   2.  ...

Pelaksanaan Workshop Membaca Efektif

Hadir 3 penulis di workshop ini. Luar biasa! Penilis memang harus membaca sehingga tulisan bertambah kaya bg pembaca.